Nama : David Bahtiar
NPM : 1B119015
Kelas : 3KA29
Tugas : Pengantar Teknologi Sistem Cerdas#
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keunggulan manusia dibanding dengan makhluk lainnya terletak
pada kecerdasannya. Dengan kecerdasan manusia menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Manusia kemudian diciptakan berbagai macam karya termasuk salah
satunya adalah komputer. Dalam era komputer, peran komputer sangat besar untuk
meringankan pekerjaan manusia karena dapat mengolah data dalam jumlah yang
besar dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Penerapan komputer juga dilakukan
pada berbagai bidang ilmu termasuk diantaranya dalam bidang ketenaga-kerjaan.
Sebagai salah satu negara yang yang sedang berkembang, sudah tentu indonesia
membutuhkan tenaga kerja yang potensial dan memiliki kriteria yang sesuai
dengan pekerjaannya untuk mendukung perkembangan dan kemajuan negara indonesia.
Perusahaan membutuhkan seorang pakar yang dapat menangani
masalah dibagian-bagian perusahaan. Akan tetapi perusahaan belum tentu dapat
memakai seorang pakar karena dipandang dari segi keuangan perusahaan maupun
waktu pakar tersebut. Dengan adanya masalah diatas, maka peranan komputer akan
sangat diperlukan dalam membantu perusahaan khususnya bagian personalia untuk
mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, maka dibuatlah suatu sistem pakar
untuk memudahkan perusahaan dalam merekrut karyawan secara baik berdasarkan kriteria-kriteria
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Solusi dari permasalahan ini adalah
penggunaan sistem pakar yang berbasis komputer.
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan
masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun
dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi
berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di
bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar
sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan
mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar
mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan
basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam
bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer,
yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk
penyelesaian masalah tertentu.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan Makalah ini menjelaskan tentang :
1. Definisi Sistem Pakar?
2. Alasan Penggunaan Sistem Pakar?
3. Pengembangan Sistem Pakar?
4. Komponen atau Bagian Utama Sistem
Pakar?
5. Ciri-ciri Sistem Pakar?
6. Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar?
7. Kategori Problema Sistem Pakar?
8. Contoh Aplikasi dan Pengembangan
Sistem Pakar?
1.3. Tujuan Makalah
1. Agar pembaca bisa mengerti pengertian
tentang Sistem pakar dan mengapa perlunya penggunaan Sistem Pakar
2. Pembaca mengerti bagaimana
pengembangan Sistem Pakar
3. Pembaca mengerti komponen atau Bagain
Utama Sistem Pakar
4. Pembaca mengerti Ciri-ciri Sistem
Pakar
5. Pembaca mengerti Keuntungan dan
Kelemahan Sistem Pakar
6. Pembaca mengerti Kategori Problema
Sistem Pakar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Pakar
Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian,
pengalaman, metode khusus, serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam
memberi nasihat dan memecahkan masalah. Misalnya seorang dokter, penasehat
keuangan, pakar mesin mobil, dll. (Kusumadewi,2003)
Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas)
dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan
pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih
baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks.
Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih
banyak daripada pakar yunior.(Kusummadewi,2003)
Sistem Pakar adalah : Sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang biasa dilakukan para ahli. (Syammsudin aries,2004)
Sistem pakar diciptakan tidak untuk menggantikan kedudukan
seorang pakar tetapi untuk memasyarakatkan pengetahuan & pengalaman pakar
tersebut. Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran
yang dimiliki seorang pakar kedalam komputer, dan kemudian kepada orang lain
(nonexpert).
Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat
berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan
oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta
analisis matematis dari masalah tersebut.
Sistem Pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi
perusahaan dan manajer, tetapi memiliki keterbatasan significan. Artificial
Intelligence merupakan suatu aktivitas untuk menyediakan berbagai mesin seperti
komputer dengan menampilkan perilaku dengan penalaran yang cerdas apabila
diamati sebagai manusia. Artificial Intelligence menyajikan berbagai aplikasi
komputer yang canggih untuk menyamai berbagai jenis penalaran manusia.
SP dikembangkan pertama kali oleh komunitas AI tahun 1960an. SP
yang pertama adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh
Newel Simon.
2.2 Alasan Penggunaan Sistem Pakar
Terdapat beberapa alasan bagi suatu perusahaan untuk mengadopsi
sistem pakar menurut B.G. Buchaman (rule-based expert system:1984) :
a) Pakar di suatu perusahaan/instansi
bisa pensiun, keluar, atau telah meninggal. Suatu aplikasi sistem pakar dapat
diperbanyak dan disebarluaskan dengan mudah dan cepat. Hal ini berarti telah
memperbanyak jumlah pakar dan memperluas jangkauan aksesnya.
b) Pengetahuan perlu di dokumentasikan
atau dianalisis. Penyimpanan data-data pengetahun ke dalam database dengan
lengkap dan terpercaya menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa diakses dalam
jangka waktu yang cukup lama.
c) Sistem pakar memungkinkan pengetahuan
ditransfer lebih mudah dengan biaya lebih rendah. Sehingga seseorang yang
berkonsultasi dengan sistem tersebut seolah-olah berkonsultasi dengan pakar
aslinya
d) Sistem Pakar dapat menyediakan
kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi. Efisiensi waktu, namun sistem
atau orang biasa/awam yang terlibat di dalamnya bekerja layaknya sang pakar.
e) Secara otomatis mengerjakan
tugas-tugas rutin yang membutuhkan
seorang pakar.
f) Seorang Pakar mahal dan langka
Efisiensi kerja, karena sistem biaya yang dikeluarkan untuk perancangan,
implementasi dan perawatan (maintenance) sistem pakar relatif lebih murah dan
tidak mengenal sifat lelah/lupa dll. Hal ini berimbas pada meningkatnya
produktivitas dan kinerja perusahaan.
g) Efisiensi waktu, namun sistem atau
orang biasa/awam yang terlibat di dalamnya bekerja layaknya sang pakar.
h) Penyimpanan data-data pengetahun ke
dalam database dengan lengkap dan terpercaya menyebabkan informasi yang
dibutuhkan bisa diakses dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga seseorang
yang berkonsultasi dengan sistem tersebut seolah-olah berkonsultasi dengan
pakar aslinya.
i) Dimungkinkan terjadinya
penyatuan kemampuan sistem pakar yang satu dengan yang lainnya, sehingga
membuat kualitas hasil lebih meningkat sehingga seolaholah seorang user
berkonsultasi dengan banyak pakar.
j) Efisiensi kerja, karena
sistem biaya yang dikeluarkan untuk perancangan, implementasi dan perawatan
(maintenance) sistem pakar relatif lebih murah dan tidak mengenal sifat
lelah/lupa dll. Hal ini berimbas pada meningkatnya produktivitas dan kinerja
perusahaan.
Suatu aplikasi sistem pakar dapat diperbanyak dan
disebarluaskan dengan mudah dan cepat. Hal ini berarti telah memperbanyak
jumlah pakar dan memperluas jangkauan aksesnya.
Informasi dan pemrosesan umumnya digabung dlm satu program
sequential
Knowledge base terpisah dari mekanisme pemrosesan (inference)
Program tidak pernah salah (kecuali programer-nya yang
salah) Program bisa saja melakukan kesalahan
Tidak menjelaskan mengapa input dibutuhkan atau bagaimana hasil
diperoleh Penjelasan (explanation)
merupakan bagian dari ES
Membutuhkan semua input
data Tidak harus mambutuhkan
semua input data atau fakta
Perubahan pada program merepotkan Perubahan pada rules
dapat dilakukandengan mudah
Sistem bekerja jika sudah
lengkap Sistem dapat bekerja hanya dengan
rules yang sedikit
Eksekusi secara algoritmik
(step-by-step) Eksekusi dilakukan secara
heuristic dan logic
Manipulasi efektif pada database yang besar Manipulasi
efektif pada knowledge-base yang besar
Efisiensi adalah tujuan utama Efektifitas adalah tujuan utama
Data
kuantitatif Data
kualitatif
Representasi data dalam
numerik Reperesentasi pengetahuan
dalam symbol
Menangkap, menambah dan mendistribusi data numerik atau
informasi Menangkap, menambah dan
mendistribusi pertimbangan (judgment) dan pengetahuan
Sumber:Syamsudinn aries ( pengantar system pakar.2004)
2.3 Pengembangan Sistem Pakar
Menurut Joseph Giarratano (Expert system principles and
programing, course technologies:2000) . Pengembangan sistem pakar dibagi
menjadi dua generasi :
1. Sistem pakar generasi pertama
menggunakan aturan jika-maka untuk merepresentasikan dan menyimpan pengetahuannya.
2. Sistem pakar generasi kedua jauh lebih
fleksibel dalam mengadopsi banyak representasi pengetahuan dan metode
pertimbangan.
Pengalihan keahlian dari para ahli ke media elektronik seperti
komputer untuk kemudian dialihkan lagi pada orang yang bukan ahli, merupakan
tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu:
1. Tambahan pengetahuan (dari para ahli
atau sumber-sumber lainnya),
2. Representasi pengetahuan (ke
komputer),
3. Inferensi pengetahuan, dan
4. Pengalihan pengetahuan ke user.
Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut sebagai basis
pengetahuan, yaitu: fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan). Salah satu
fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar.
Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan tersedia
program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus dapat diprogram
untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor
inferensi (inference engine). Dan setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem
untuk menjalankan suatu fungsi sistem tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan.
Tujuan pengembangan Sistem Pakar adalah :
Menurut Syamsudinn aries ( pengantar system pakar.2004) tujuan
pengembangan system pakar antara lain :
a) Mempermudah kerja tenaga ahli
b) Mengganti tenaga ahli
c) Menggabungkan kemampuan tenaga ahli
d) Training tenaga ahli
e) Mengurangi resiko pada pekerjaan yang
berbahaya
f) Menyediakan ahli pada bidang
pekerjaan “kering”
Kunci Sukses Mengembangkan ES
Aries Syamsudin(2004) mennyatakan bahwa kunci sukses
mengembangkan ES adalah :
• Koordinir
pengembangan ES dengan perencanaan strategis
• Definisikan
masalah dengan jelas untuk dipecahkan dan memahami domain masalah
• Memberikan
perhatian tertentu pada kelayakan etika dan hukum dari kelayakan sistem yang diusulkan
• Memahami
perhatian Dr
• an
ekspektasi pemakai mengenai sistem.
• Menggunakan
teknik manajemen yang dirancang untuk mempertahankan pengembang.
2.4 Komponen atau Bagain Utama Sistem Pakar
Jeffrey D Ullman (1999) membagi komponen atau bagian sistem
pakar dalam beberapa bagiann yaitu:
a. User Interface (Antarmuka Pemakai)
Antarmuka pemakai, memungkinkan pemakai untuk berinteraksi
dengan expert system. User interface digunakan manajer untuk meng-enter
instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar dan menerima informasi dari
sistem pakar.
a) Input Sistem Pakar
User interface dirancang untuk mempermudah dialog dua arah
antara sistem dan pemakai dengan menmpilkanteknik tanya jawab dan pengisian
formulir kemudian muncul bahasa perintah dan menu elektronik dan sistem manajemen
data base.
b) Output Sistem pakar
Sistem pakar dirancang untuk menyarankan pemecahan.
b. Knowledge Base (basis pengetahuan)
Knowledge Base berisi pengetahuan-pengetahuan (pengetahuan
gabungan) dalam memahami, merumuskan, dan penyelesaian masalah.
Knowledge Base adalah bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan.
Knowledge base terdiri dari fakta yang menggambarkan area
problem atau problem domain dan juga teknik penyajian yang menggunakan fakta
sesuai logika. Domain pengetahuan seorang pakar pada dasarnya adalah spesifik
terhadap domain masalah.
c. Inference Engine (mesin
inferensi)
Inference engine bertugas untuk menganalisis pengetahuan,
memberikan kemampuan penalaran dan menarik kesimpulan berdasarkan knowledge base.
d. Development Engine
Komponen yang digunakan untuk mengolah sistem pakar, terdiri
dari bahasa pemrograman.
Semua Sistem Pakar terdiri dari sebuah alat penghubung (input
dan output), suatu database, suatu dasar pengetahuan, dan suatu mekanisme kesimpulan.
Lebih dari itu, pengembangan Sistem Pakar pada umumnya berproses melalui
beberapa tahap yang mencakup pemilihan masalah, didapatnya pengetahuan,
penyajian pengetahuan, programming, evaluasi dan pengujian.
Bagian dari Sistem Pakar yang menarik adalah
kemampuan perangkat lunak untuk meninjau ulang suatu konsultasi dan menyediakan
suatu penjelasan kepada pemakai bagaimana caranya memperoleh kesimpulan. Fungsi
penjelasan yang sangat utama adalah suatu catatan yang menyangkut
proses pemikiran yang digunakan oleh tenaga ahli untuk memecahkan masalah itu.
Sistem Pakar menyediakan suatu pemahaman yang lebih baik bagaimana kesimpulan
dicapai sehingga kepercayaan pemakai akan lebih besar
dalam mengambil kesimpulan menggunakan Sistem Pakar. Akumulasi fakta
akan diperkenalkan ketika suatu penjelasan diminta. Biasanya
penjelasan yang diminta yaitu bagian dari perangkat lunak atau bagian luar dari
pengembangan.
Tools perangkat lunak yang dikembangkan memberikan keleluasaan
pada perekayasa pengetahuan untuk memasukkan himpunan aturan pada basis
pengetahuan, dan diperolehnya suatu solusi berdasarkan basis pengetahuan yang
ada. Sehingga Tools Sistem Pakar yang dibuat dalam penelitian ini dapat
digunakan untuk memecahkan berbagai macam domain permasalahan.
Mesin informasi di atas merupakan mesin yang dapat berpikir
dengan cermat dan tepat untuk pencapaian suatu keputusan yang diambil melalui
pengetahuan, yakni komputer. Jadi Sistem Pakar dapat kita definisikan sebagai
suatu sistem perangkat lunak yang menggunakan ilmu, fakta dan teknik berpikir
dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya
hanya dapat diselesaikan oleh tenaga kerja ahli dalam bidang yang bersangkutan.
Ahli disini melakukan pemindahan ilmu pengetahuan (akuisisi ilmu pengetahuan)
yang dia miliki kepada suatu sistem yang di berada pada sebuah perangkat lunak
komputer. Sistem Pakar ini sudah banyak di gunakan untuk membantu manusia dalam
bidang manajerial.
- Bentuk pengetahuan :
- fakta-fakta
pada lingkup permasalahan tertentu
- teori-teori
pada lingkup masalah tertentu
- prosedur-prosedur
berkenaan dengan lingkup masalah tertentu
- strategi-strategi
global untuk menyelesaikan masalah
- meta-knowledge
(pengetahuan tentang pengetahuan)
Pengetahuan di dalam Sistem Pakar
Pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan
suatu masalah harus dipaparkan sehingga dapat digunakan untuk menuliskan kode
ke dalam komputer dan kemudian dapat dilakukan pengambilan keputusan
oleh Sistem Pakar. Ada berbagai metode formal untuk mewakili pengetahuan dan
pada umumnya karakteristik dari suatu masalah tertentu akan menentukan teknik
penyajian yang sesuai mempekerjakan.
Dasar pengetahuan salah satunya didapatkan dari aturan
produksi perusahaan. Aturan ini terdiri dari suatu pendapat atau kondisi yang
diikuti oleh suatu kesimpulan atau tindakan (contoh : IF kondisi THEN
tindakan). Aturan produksi mengijinkan hubungan dasar pengetahuan untuk
dipecahkan ke dalam unit yang dapat dikendalikan. Suatu dasar pengetahuan yang
terdiri dari ratusan atau beribu-ribu aturan dapat menyebabkan suatu masalah
dengan organisasi dan manajemen aturan itu. Pengaturan visualisasi
dan aturan saling behubungan, mereka dapat dipenuhi sampai jaringan
ketergantungan.
Sepanjang konsultasi aturan dasar,
dikemukakan kondisi-kondisi yang dapat memuaskan pemakai.
Operasi ini dilakukan oleh mesin pengambil kesimpulan. Suatu ketika
semua kondisi-kondisi ( yaitu. IF bagian-bagian dari aturan) dari suatu aturan
sesuai, aturan dieksekusi dan kesimpulan yang sesuai ditarik.
Berdasarkan Atas kesimpulan dan fakta yang diperoleh selama
konsultasi, mekanisme kesimpulan menentukan pertanyaan yang
(mana) akan ditanyakan dan di pesan apa yang ditampilkan. Ada
berbagai metoda inferencing tersedia untuk melaksanakan tugas pencarian,
menyesuaikan, dan eksekusi. Suatu karakteristik Sistem Pakar yang berbeda dari
perangkat lunak konvensional adalah kemampuan mereka untuk memperbaiki
kekurangan atau kesalahan data.
Dalam sepuluh tahun terakhir, perangkat lunak komputer berbasis
kecerdasan buatan yang disebut Sistem Pakar sudah menerima banyak perhatian.
Karena perangkat lunak ini sudah banyak di gunakan untuk memecahkan
permasalahan yang berhubungan didalam suatu bidang.
Contohnya meliputi sistem komputer disain, perbaikan lokomotif, dan
cloning Gen.
Pada jaman sekarang ini perangkat lunak komputer yang paling
sering digunakan adalah suatu Sistem Pakar yang memiliki friendly user
interface. Interface ini tidak membuat kerja sistem itu menjadi lambat, tetapi
dapat memungkinkan user yang tidak memiliki pengalaman untuk
mengetahui permasalahan, pemecahan dan dapat menarik kesimpulan dari sistem
itu.
Membuat Sistem Pakar lebih mudah digunakan
Ya atau tidaknya sebuah Sistem Pakar mencapai sukses mungkin
ditentukan oleh sifat alami alat penghubung pemakainya. Ini adalah bagian
dari Sistem Pakar yang saling berhubungan dengan pemakai. Bahkan
Sistem Pakar yang paling kuat tidak akan diterapkan jika sistem itu memerlukan
terlalu banyak usaha pada pihak pemakai. Oleh sebab itu, penting untuk membuat
komputer semudah mungkin untuk dipakai oleh pemakai
ketika beroperasi. Hampir semua perangkat lunak pengembangan modern
menawarkan kapasitas yang saling berhubungan antara sistem grafik dan teks.
Sistem Pakar sebagai kecerdasan buatan, menggabungkan
pengetahuan dan fakta-fakta serta teknik penelusuran untuk memecahkan
permasalahan yang secara normal memerlukan keahlian dari seorang pakar. Tujuan
utama pengembangan sistem pakar adalah mensubtitusikan pengetahuan dan
pengalaman pakar di berbagai bidang seperti bidang pertanian, kelautan, bisnis,
pendidikan, ilmu pengetahuan, telekomunikasi, geologi dan meteorologi,
kesehatan dan pengobatan, komunikasi dan transportasi.
Sistem pakar akan menjadi layaknya seorang pakar di dalam bidang
tertentu sesuai kebutuhan manusia. Sistem pakar juga merupakan perkembangan
dunia teknologi mutakhir, yang membuat manusia/pengguna mendapatkan informasi
dan panduan pada saat yang diperlukan, selain juga dapat menghemat biaya.
2.5 Ciri-ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri Sistem Pakar menurut Syasudin aries (2004) adalah :
a) Memiliki fasilitas informasi yang
handal
b) Mudah dimodifikasi
c) Dapat digunakan dalam berbagai jenis
komputer
d) Memilki kemampuan untuk belajar
beradaptasi.
e) Bekerja secara sistematis berdasarkan
pengetahuan dan mekanisme tertentu.
f) Pengambilan keputusan
berdasarkan kaidah-kaidah tertentu dan dapat merespons masukkan user (melalui
kotak dialog).
g) Dapat menalar data-data yang tidak
pasti dan memberikan beberapa alasan pemilihan.
h) Dikembangkan secara bertahap dan terbatas
pada bidang keahlian tertentu saja.
i) Outputnya berupa saran atau
anjuran.
Bentuk SP (Syamsudin aries.2004):
- Berdiri
sendiri. Sistem jenis ini merupakan s/w yang berdiri sendiri tidak tergabung
dengan s/w lain.
- Tergabung.
Sisetm ini merupakan bagian program yang terkandung di dalam suatu algoritma
(konvensional) .
- Menghubungkan
ke s/w lain. Bentuk ini biasanya merupakan SP yang menghubungkan ke suatu paket
program tertentu, misalnya DBMS.
- Sistem
mengabdi. Sistem ini merupakan bagian dari computer khusus yang dihubungkan
dengan suatu fungsi tertentu.
2.6 Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar
Keuntungan dan kelemahan system pakar menurut Syamsudiin aries
(2004);
1. Keuntungan SP :
1. Memungkinkan orang awam bisa
mengerjakan pekerjaan para ahli
2. Menyederhanakan pekerjaan dan
meningkatnya efisiensi kerja
3. Bisa melakukan proses secara berulang
secara otomatis
4. Menyimpan pengetahuan dan keahlian
para pakar
5. Meningkatkan output dan produktivitas
6. Meningkatkan kualitas
7. Mampu mengambil dan melestarikan
keahlian para pakar
8. Mampu beroperasi dalam lingkungan
berbahaya
9. Memiliki kemampuan untuk mengakses
pengetahuan
10. Memiliki realibilitas
11. Meningkatkan kapabilitas system computer
12. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi
yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
13. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan
14. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian
masalah
15. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
- Keuntungan Sistem Pakar Bagi Manajer
• Mempertimbangkan lebih banyak alternatif
• Menerapkan logika tingkat tinggi
• Mempunyai lebih banyak waktu untuk mengevaluasi aturan
pengambilan keputusan
• Logika Konsisten
- Keuntungan Sistem Pakar Bagi Perusahaan
• Kinerja Lebih baik dari tim manajemen
• Mempertahankan sumber daya pengetahuan perusahaan
Dalam kaitannya dengan proses pengambilan keputusan, beberapa
manfaat yang dapat diberikan oleh sistem pakar kepada manajer perusahaan antara
lain :
• Solusi
Aternatif solusi yang dihasilkan melalui sistem pakar umumnya
lebih banyak, lebih beralasan dengan beberapa pertimbangan teknis, penyajiannya
lebih sistematis dan terkadang dilengkapi fitur-fitur tambahan seperti grafik,
diagram dan alat-alat penunjang lainnya sehingga lebih merepresentasikan
keadaan sebenarnya. Hal ini sangat diperlukan oleh seorang manajer mengingat
keputusan yang diambil berbasis multi-kriteria.
• Logika
Penerapan logika pada kode-kode program dimungkinkan dalam
tingkatan yang cukup rumit sekalipun. Hal serupa apabila dibebankan kepada
manusia, maka akan membutuhkan waktu yang lama dengan kemungkinan kesalahan
analisa dan faktor-faktor kelemahan manusiawi lainnya yang cenderung tinggi.
Sistem pakar memberikan hasil dalam waktu yang cepat melalui penalaran yang
terstruktur.
• Waktu
Cepatnya hasil analisa dikeluarkan oleh suatu aplikasi sistem
cerdas membuat para pengambil keputusan memiliki waktu yang banyak untuk
mengevaluasi hasil keluaran sistem tersebut. Hal ini tentunya cukup membantu
mempercepat kerja manajer khusunya dan perusahaan umumnya.
• Konsisten.
Keputusan yang dihasilkan akan lebih konsisten dan terarah,
mengingat bahwa algoritma yang digunakan dalam pengeksekusian data adalah tetap
dan konsisten.
2. Kelemahan SP :
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat
dan memeliharanya sangat mahal
2. Sulit dikembangkan. Hal ini erat
kaitannya dengan ketersediaan pakar dalam bidangnya.
Sistem pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten.
Sistem pakar dirancang dengan aturan-aturan yang hasilnya sudah pasti dan
konsisten sesuai dengan alur di diagram pohonnya. Untuk pengetahuan yang cepat
berubah-rubah dari waktu ke waktu, maka knowledge base di sistem pakar harus
selalu diubah, yang tentu cukup merepotkan.
3. System pakar tidak 100% bernilai
benar.
Sistem pakar tidak dapat menangani hal yang bersifat judgement
(Pertimbangan atau intuisi). Sistem pakar memberikan hasil yang pasti, sehingga
keputusan akhir pengambilan keputusan jika melibatkan kebijaksaaan dan
institusi masih tetap di tangan manajemen.
2.7 Kategori Problema Sistem Pakar
Kategori Problema Sistem Pakar secara umum (B.G Buchaman et
al,1984) antara lain:
1. Interpretasi : membuat kesimpulan atau
deskripsi dari sekumpulan data mentah. Pengambilan keputusan dari hasil
observasi, termasuk pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal, dll
2. Prediksi : memproyeksikan
akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu. Contoh :
prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.
3. Diagnosis : menentukan sebab malfungsi
dalam situasi kompleks yang didsarkan pada gejala-gejala yang teramati
diagnosis medis, elektronis, mekanis, dll.
4. Perancangan (Desain): menentukan
konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja
tertentu yang memenuhi kendala - kendala tertentu. Contoh : perancangan layout
sirkuit , bangunan.
5. Perencanaan : merencanakan serangkaian
tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu.
Contoh : perencanaan keuangan, militer, dll
6. Monitoring : membandingkan hasil
pengamatan dengan kondisi yang diharapkan. Contoh : computer aided monitoring
system
7. Debugging : menentukan dan
menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi. Contoh : memberikan
resep obat terhadap kegagalan
8. Instruksi : mendeteksi dan mengoreksi
defisiensi dalam pemahaman domain subyek. Contoh : melakukan instruksi untuk
diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja
9. Kontrol : mengatur tingkah laku suatu
environment yang kompleks. Contoh : melakukan kontrol terhadap interpreasi,
prediksi, perbaikan dan monitoring kelakukan sistem.
Domain expert
• Orang yang memiliki
ketrampilan ( skill) dan pengetahuan (knowledge) untuk menyelesaikan masalah
khusus dengan cara-cara yang superior dibanding orang kebanyakan.
• Memiliki pengetahuan
kepakaran
• Memiliki ketrampilan
problem-solving yang efisien
• Dapat mengkomunikasikan
pengetahuan
• Dapat menyediakan waktu
• Dapat bekerja sama
Knowledge Engineer
• Orang yang melakukan proses
disain, mengembangkan dan menguji suatu sistem pakar
• Memiliki ketrampilan
rekayasa pengetahuan (knowledge engineering)
• Memiliki ketrampilan
komunikasi yang baik
• Dapat menyesuaikan masalah
kepada software
• Memiliki ketrampilan
pemrograman sistem pakar
End-User
• Dapat membantu
mendefinisikan spesifikasi interface
• Dapat membantu proses
akuisisi pengetahuan
• Dapat membantu proses
pengembangan system
Contoh system pakar/ expert system
1. Penerapan Sistem pakar dalam
Industri / Manufaktur
Manufaktur di definisikan sebagai urutan-urutan kegiatan yang
saling berhubungan meliputi perancangan, perencanaan, pemilihan material,
produksi, pengontrolan kualitas, menajemen serta pemasaran produk. Proses
manufaktur yang penyelesaiannya dapat dibantu oleh system pakar antara lain :
– Sistem
Pakar Dalam Perancangan PRIDE(Pinch Roll Interactive Design Expert /
Environment). Sistem pakar ini digunakan untuk merancang system pengaturan
kertas untuk mesin fotocopy. Sistem ini membuat rancangan dengan representasi
pengetahuan tentang rancangan berdasarkan kumpulan goal, metoda perancangan,
generator dan aturan-aturan yang terstruktur.
– System
Pakar Dalam Perencanaan Wood Trus fabrication Application merupakan contoh
system pakar dalam proses perencanaan. System ini dibuat dengan menggunakan
shell sitem pakar SPS (Semi Intelligent Process Selector).
– Sistem
Pakar Dalam Penjadwalan Sistem pakar juga digunakan dalam penjadwalan, dibawah
ini adalah beberapan contoh kegunaan system pakar dalam penjadwalan :
– Contionuous Caster Steel Mill Scheduling Application
System pakar ini berbasis fuzzy logic yang dibuat untuk
monitoring on line dan penjadwalan continuous caster steel mill.
Continuous caster stell mill mengolah material seperti scrap,
pig iron dan refined ore melalui proses tertentu untuk menghasilkan lempeng
baja yang memiliki kulitas dan komposisi sesuai kebutuhan.
-Master Production Scheduling Aplication (MPS)
Sistem pakar ini dikembangkan untuk melakukan penjadwalan
produksi master untuk manufaktur Integrated Circuit (IC). Master Production
Scheduling (MPS) merupakan aktivitas perencanaan yang sangat luas, yang
mengatur dan mengkoordinasi fase-fase berurutan proses penjadwalan manufaktur
tertentu.
– Sistem
Pakar Dalam Proses Kontrol Beberapa contoh penggunaan system pakar dalam proses
control adalah sebagai berikut :
– Aluminium Foil Rolling Flatness control Appilcation
System pakar ini merupakan system pakar yang dibuat mengontrol
kekaratan aluminium foil secara otomatis. System ini menyesuaikan bentuk pola
target menurut karakteristik material dan kondisi pengoperasiannya.
– Blast Furnace Heat Control Application
System pakar ini dibuat untuk mengontrol tingkat panas blast
furnace (tanur).
– Sistem
Pakar Dalam Production Planning Dan Production Control Perencanaan produksi
dilakukan dalam hal kuantitas, waktu, kapasitas dan biaya pengendalian produksi
meliputi penyelesaian pesanan, pengawasan pesanan dan pengamanan kualitas.
Manfaat system pakar dalam proses manufaktur / industry adalaah
sebagai berikut :
1) Meningkatkan produktivitas
2) Mengambil alih keahlian yang
langka
3) Memudahkan pengoperasian
peralatan
4) Kemampuan bekerja dengan
informasi yang tidak pasti dan tidak lengkap
2. Sistem Pakar di bidang Manajerial
:
1. Analisis
a) Interpretasi
• Analisa pasar untuk komoditi tertentu
• Identifikasi media iklan yang sesuai
• Identifikasi kebutuhan pelatihan
b) Diagnostik
• Diagnosa kelesuan perusahaan dan usaha penyembuhan
2. Sintesa
o Penarikan tenaga kerja
o Strategi penentuan harga
o Strategi pengembangan produk
3. Integrasi
o Prediksi perkembangan nilai pada bursa saham efek
3. Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran
Di dunia kedokteran, sudah banyak bermunculan aplikasi sistem
pakar. Sistem pakar ini mampu mendiagnosis berbagai jenis penyakit pada
manusia, baik penyakit mata, THT (telinga, hidung, tenggorokan), mulut, organ
dalam (jantung, hati, ginjal), maupun AIDS (Hamdani, 2010). Dengan adanya
sistem pakar ini, orang awam mampu mendeteksi adanya penyakit pada dirinya
berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan oleh orang tersebut dengan menjawab
pertanyaan pada aplikasi seperti halnya konsultasi ke dokter.
Aplikasi sistem pakar dalam bidang kedokteran yang dibuat dengan
proses penelusuran maju (forward chaining)
mampu mengenali jenis penyakit pada manusia, terutama jenis penyakit mata.
Aplikasi sistem pakar ini dapat menjadi sarana untuk menyimpan pengetahuan
tentang penyakit terutama yang berkenaan dengan jenis penyakit mata dari para
pakar atau ahlinya. Sistem pakar mampu membantu pasien maupun dokter dalam
menyediakan sistem pendukung keputusan dan saran dari pakar.
Pada aplikasi sistem pakar umumnya user akan diminta untuk menjawab pertanyaan sesuai
dengan gejala yang dirasakan. Dalam aplikasi ini, user menjawab dengan ya atau tidak. Setelah
menjawab beberapa pertanyaan, maka aplikasi akan menghasilkan kesimpulan
mengenai jenis penyakit mata yang diderita user. Pada aplikasi
sistem pakar lainnya, tidak jarang juga sudah memberikan solusi atau cara
penanganan terhadap jenis penyakit yang diderita tersebut.
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
Sistem pakar adalah sistem yang bertujuan berusaha
mengadopsi pengetahuan yang dimiliki manusia ke dalam suatu program / komputer,
agar komputer dapat menyelesaikan suatu permasalahan.
Perlu di ingat juga bahwa secanggih canggihnya suatu
program/system tentu memiliki kelemahan kelemahan seperti komputer/ program
tidak akan melakukan inisiatif untuk melakukan tindakan diliuar apa yang telah
diprogramkan.
Metode sistem pakar mempunyai model dari pengetahuan manusia
(knowledge base), mempunyai ruang lingkup pemrograman (AI Shell), serta
mempunyai strategi untuk mencari data ke dalam rule base (Inference engine).
Sistem pakar dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, antara
lain di bidang industri/manufaktur, pendidikan/ilmu pengetahuan, bisnis,
psikologi, manajerial, eksplorasi alam, serta kedokteran.